Page 32 - AR Asuransi Bintang 2022
P. 32

 Dengan tetap memegang prinsip seleksi resiko yang ketat dan juga pengelolaan klaim yang baik hasil underwriting tercatat sebesar 24,7% terhadap produksi premi, dimana hasil tersebut masih berada pada rentang target Perusahaan di kisaran 25% sampai 30%.
Sebagai dampak pertumbuhan pendapatan premi di tahun 2021 dan 2020 yang lalu, dengan peningkatan kualitas manajemen risiko dan peningkatan efektifitas pengelolaan klaim, beban klaim bersih mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 dengan rasio klaim bersih terhadap total produksi sebesar 18,6%.
Perseroan juga berhasil menekan biaya akuisisi yang dikeluarkan di tengah tingkat persaingan yang tinggi seiring dengan kontraksi produksi premi yang terjadi.
Keseluruhan hal tersebut, mencatatkan peningkatan beban underwriting sebesar 34% menjadi Rp 110,3 miliar, sehingga secara keseluruhan hasil underwriting yang dihasilkan terkontraksi sebesar 8% menjadi Rp113,2 miliar dari Rp123,1 miliar pada tahun sebelumnya.
Hasil investasi bersih Perusahaan mengalami penurunan sebesar 47,24% menjadi Rp 19,7 miliar, hal ini disebabkan terutama karena adanya penurunan keuntungan perubahan nilai wajar properti investasi sebesar Rp 14,9 miliar atau turun sebesar 59,9%. Kontraksi juga terjadi untuk pendapatan bunga deposito, penyesuaian nilai wajar reksadana dan hasil penjualan efek hutang. Namun demikian, tercatat peningkatan hasil bunga efek hutang sebesar Rp 4,3 miliar dan peningkatan selisih kurs investasi sebesar Rp 500 juta.
Dengan kontraksi produksi premi yang terjadi manajemen berhasil menurunkan beban usaha sebesar Rp 19,6 miliar atau 13,15% menjadi Rp 129,7 miliar dari Rp 149,3 miliar pada tahun 2021. Penurunan beban usaha sebesar Rp 16,7 miliar terutama terjadi untuk beban marketing sebesar Rp 16,7 miliar atau 27,7%. Beban manfaat pekerja, biaya jasa profesi, biaya penyusutan dan beberapa beban lain juga berhasil turun sejalan dengan penyesuaian terhadap kondisi yang terjadi.
Keseluruhan hasil operasional di atas menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 5,2 miliar, dimana hasil tersebut mengalami penurunan sebesar Rp11,3 miliar dibandingkan tahun lalu. Penurunan tersebut terutama disebabkan turunnya hasil underwriting akibat peningkatan beban klaim bersih dan penurunan hasil investasi akibat perubahan nilai wajar property investasi. Seluruh pencapaian tersebut memberikan hasil akhir berupa laba komprehensif sebesar Rp 15,6 miliar yang turun sebesar 65,8% dari sebelumnya sebesar Rp 45,7 miliar.
With high adherence to the principle of strict risk selection and good claims management, the underwriting results was recorded at 24.7% of premium production, achieved the Company’s target range of 25% to 30%.
As a result of the growth in premium income in 2021 and 2020, with the higher quality of risk management and the more effective claims management, net claims expense has increased compared to 2021 with a ratio of net claims to total production of 18.6%.
The Company has also managed to reduce acquisition costs incurred amidst the high level of competition in line with the contraction in premium production.
Those performance resulted in a higher underwriting expenses by 34% to IDR 110.3 billion. To sum up, the overall underwriting results contracted by 8% to IDR 113.2 billion from IDR 123.1 billion in the previous year.
The Company’s net investment results decreased by 47.24% to IDR 19.7 billion. This was mainly due to the lower gain on changes in fair value of investment properties, at IDR 14.9 billion or 59.9% lower. Contractions also occurred in deposit interest income, adjustments to the fair value of mutual funds and proceeds from the sale of debt securities. Despite so, there was an increase in the interest income from debt securities of IDR 4.3 billion and an increase in investment exchange differences of IDR 500 million.
With the contraction in premium production, the management managed to reduce operating expenses by IDR 19.6 billion or 13.15% to IDR 129.7 billion from IDR 149.3 billion in 2021. The decrease in operating expenses by IDR 16.7 billion mainly due to the marketing expenses of IDR 16.7 billion or 27.7%. Employee benefit cost, professional fees, depreciation costs and several other costs have also decreased due to the occuring conditions.
The overall operating results resulted in a profit after tax of IDR 5.2 billion, decreased by IDR 11.3 billion compared to last year. The decrease was mainly due to the lower underwriting results from the increase in net claims expense and the lower investment returns due to the changes in the fair value of investment properties. All of these achievements resulted in a comprehensive profit of IDR 15.6 billion, a decrease of 65.8% from IDR 45.7 billion in the previous year.
  Laporan Tahunan 2022 Annual Report 30
PT Asuransi Bintang Tbk
Laporan Manajemen | Management Report
 

















































































   30   31   32   33   34